Post Image

Kompas.com – Ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards tahun ini menjadi pembuktian Rossa di belantika musik Indonesia. Betapa tidak, setiap album atau single terbarunya keluar, Rossa mendapat AMI Awards untuk Artis Solo Wanita Terbaik.

Tahun ini, Rossa mendapat AMI untuk penampilannya membawakan lagu Ayat-ayat Cinta dari album soundtrack film Ayat-ayat Cinta. Harus diakui, popularitas lagu gubahan Melly Goeslaw tersebut berperan besar dalam sukses fenomenal film garapan sutradara Hanung Bramantyo itu.

Sebelumnya, penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handiyani itu telah mengoleksi tiga AMI Awards, yakni tahun 2001, 2002, dan 2005. ”Setiap aku ngeluarin album baru pasti menang. Ini benar-benar penghargaan yang luar biasa tinggi, karena AMI Awards, kan, dinilai oleh juri, bukan SMS,” ujar Rossa di Jakarta, Senin (21/4).

Rossa memang menjadi satu di antara segelintir penyanyi solo yang masih bertahan di tengah maraknya band di panggung industri musik Tanah Air saat ini. Tidak itu saja, ia juga berhasil menjaga konsistensinya selama 12 tahun berkarier di musik.

Kini, popularitas Rossa tidak terbatas di dalam negeri saja, tetapi sudah merambah ke negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Terlibat

Salah satu kiatnya menjaga penampilan adalah dengan selalu memilih lagu yang sesuai dengan karakter pribadi dan vokalnya. ”Aku enggak pernah mainin lagu stok, tetapi selalu lagu yang custom made. Aku selalu ikutan dalam proses pembuatan lagu,” ujar penyanyi kelahiran Sumedang, 9 Oktober 1978, ini.

Bahkan dalam proses pembuatan Ayat-ayat Cinta, Rossa terlibat dari awal. Ia harus membaca sampai selesai novel karangan Habiburrahman El Shirazy yang menjadi dasar film itu, kemudian mempelajari filmnya dulu. ”Setelah itu, aku sama Melly mengkhayal-khayal isi lagu yang cocok buat film itu,” tuturnya.

Saat pertama kali dikenal publik melalui lagu Nada-nada Cinta gubahan Yongky Soewarno, 1996, orang tak mengira Rossa akan bisa bertahan di puncak selama ini. Bahkan ia sempat dianggap sebagai one hit wonder alias penyanyi yang sukses melejitkan satu lagu hit kemudian hilang. Setelah Nada-nada Cinta, baru empat tahun kemudian Rossa muncul lagi dengan lagu Hati yang Terpilih. ”Aku waktu itu benar-benar konsentrasi ke kuliah dulu. Dan begitu keluar lagi, langsung menang AMI,” kenangnya.

Sejak awal

Meski demikian, beberapa orang sudah melihat potensi itu sejak awal. Saat masih berumur 10 tahun, penyanyi yang akrab dipanggil Ocha ini mengantarkan ibunya tes vokal di studio rekaman Dian Records. Iseng-iseng dia mengambil headphone dan menyanyi di depan mikrofon (Kompas, 24/6/1996).

Suara Rossa waktu itu ternyata menarik perhatian Budi Paramitha dan Adi Nugroho, kakak beradik pemilik Dian Records dan Prosound. Rossa kemudian menjalani rekaman pertamanya dalam sebuah album anak-anak. Ia menyanyikan lagu Untuk Sahabatku gubahan Arthur Kaunang.

Meski penjualan album tersebut tidak memuaskan, Budi sengaja menyimpan bakat Rossa untuk masa depan. ”Kami sadar, anak ini berbakat, sehingga diputuskan untuk sementara jangan masuk studio rekaman dahulu. Setelah vokalnya berubah dari anak-anak ke dewasa, baru kami berani mencoba,” tutur Budi.

Tahun 1993, setelah Rossa menjadi Juara I Bahana Suara Pelajar II Tingkat Provinsi Jawa Barat, lagu Nada-nada Cinta mulai dipersiapkan oleh Yongky Soewarno. Insting Budi terbukti tepat ketika tiga tahun kemudian lagu itu meledak dan membawa Rossa ke orbit musik nasional. Sejak saat itu hingga sekarang, Rossa masih setia dengan perusahaan rekaman Prosound, yang kini telah ganti nama menjadi Trinity Optima Production. (BUDI SUWARNA)

04 Mei 2008 | 01:44 WIB