SWA MAGAZINE – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pada Bulan November ini melakukan penandatanganan kerja sama Co-Branding dengan brand milik sejumlah selebriti tanah air untuk mempromosikan Wonderful Indonesia (WI) dan Pesona Indonesia (PI). Rossa, salah satu penyanyi kenamaan Indonesia, aktif ikut serta mempromosikan brand pariwisata Indonesia yang dicanangkan oleh Kemenpar tersebut.
Setelah sebelumnya didapuk untuk menjadi duta pariwisata dan mengisi suara untuk soundtrack Pesona Indonesia, kini melalui bisnis terbaru besutannya, Minang Mande Cake, diva bersuara merdu ini diajak oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya untuk berkolaborasi mempromosikan pariwisata Indonesia dengan memasang logo Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia pada brand-nya itu.
Penyanyi bernama lengkap Sri Rossa Roslaina Handayani ini tercatat memiliki sejumlah bisnis lain di luar dunia tarik suara, antara lain; Diva Karaoke, Kain Made In Indonesia, Rossa Beauty Indonesia, bisnis properti, dan Minang Mande Cake. Hampir semua bisnisnya berjalan dengan baik dan naik daun. Ini membuktikan bahwa Rossa tidak setengah-setengah dalam menjalankannya.
Lantas bagaimana kisah brand Minang Mande Cake yang baru ini bisa digandeng oleh Kementerian Pariwisata? Mari simak kutipan wawancara SWA online dengan pelantun tembang Ayat-Ayat Cinta tersebut.
Bagaimana ide awal membesut usaha Minang Mande Cake?
Berawal dari diskusi saya bersama teman-teman dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia), kami banyak mengobrol sampai tercetus ide untuk membuat ini. Sudah sekitar 3 bulanan, mulai meluncur pada Juli tahun ini. Desain kuenya berbentuk segitiga, sengaja menyerupai desain rumah Gadang. Tertarik buka di Padang karena saya melihat di Padang belum ada yang serupa, di tempat lain sudah banyak. Saya melihat peluang itu. Diva Karaoke yang cabang Padang juga belum ada, jadi ini adalah kali pertama saya memiliki usaha di Padang. Minang Mande ada di Jalan Proklamasi No. 65 Padang.
Berapa harganya? Apa saja variannya?
Ada beberapa varian, ada Minang Mande Choco Maylo, Minang Mande Double Cheese, Minang Mande Green Tea, Minang Mande Nutella Mania, Minang Mande Sweet Lemon. Harga ada di kisaran Rp 48 ribu – Rp 62 ribu
Bagaimana kinerja bisnis sampai saat ini?
Alhamdulillah semua bagus, melebihi dari ekspektasi. Walau baru meluncur di Bulan Juli, tapi antusias masyarakat positif sekali. Saya jadi tahu bahwa banyak wisatawan ke Padang mampir ke tempat saya, ataupun dari orang Padang-nya sendiri kalau mau memberi oleh-oleh salah satunya adalah Minang Mande Cake. Outlet sudah ada dua, Insya Allah dalam waktu dekat akan buka yang ketiga di Bukittinggi, karena di situ juga daerah pariwisata.
Bagaimana Rossa dalam menjalankan bisnis ini? Ada kesulitan untuk membagi waktu?
Setiap bisnis saya ada manajemennya masing-masing, baik usaha manajemen di musik, karaoke, kue, sampai properti ada manajemennya sendiri. Buat saya, apa yang saya buat itu harus terbaik, maksudnya bukan terbaik di antara yang lain, tetapi saya harus memberikan yang terbaik dari diri saya sendiri, harus maksimal. Saya orangnya termasuk yang sangat detil, begitu kata orang-orang. Bagi saya, ada kesalahan yang bisa ditolerir tapi ada juga misalkan memang ada yang saya rasa gagal maka harus ganti. Lebih baik rugi di awal daripada nanti namanya yang menjadi rusak. Karena ini kan berhubungan dengan brand.
Bagi saya, menyanyi bukan hanya mencari uang tetapi memang passion saya di situ. Saya merasa masih memiliki banyak ide untuk menciptakan karya di musik. Namun berbisnis juga merupakan passion saya untuk bidang lain selain menyanyi, kebetulan saya juga terlahir dari keluarga pebisnis, ayah saya seorang wiraswasta, mungkin turun ya bakatnya. Ayah saya seorang kontraktor, dari kecil saya sering memperhatikannya, jadi saya tahu sedikit mengenai hitungan untung-rugi dan lainnya, mungkin secara tidak langsung ini terbawa hingga sekarang.
Bagaimana latar belakang ikut co-branding?
Cerita awalnya, saya dihubungi langsung oleh pihak Kementerian, ditanya minat atau tidak ikut bergabung di program co-branding ini, dan saya langsung berpikir bahwa ini strategi yang baik dari Kemenpar, sebuah sinergi yang mutualisme, kedua pihak bisa mendapatkan keuntungan yang besar. Pak Menteri berkeinginan untuk memaksimalkan lagi branding WI dan PI. Orang kalau mendengar nama artis sedikit saja langsung jadi berita kan. Untuk artisnya sendiri, kami merasa lebih dihargai oleh Pemerintah bahwa kita seperti mendapat pengakuan, memberi semangat untuk mempromosikan daerah, misalnya produk saya di Padang, meskipun saya bukan orang Padang, tapi saya juga jadi bisa belajar tentang kebudayaannya, tentang lokasi pariwisatanya juga. Buat saya juga seperti sebuah kewajiban sebagai warga negara Indonesia untuk mempromosikan pariwisata Indonesia.
Bagaimana bentuk kerja sama dengan co-branding ini?
Ada perjanjian mengikat melalui Perjanjian Kerja Sama. Tapi sangat cair, karena semangatnya yaitu sama-sama terpanggil untuk mempromosikan pariwisata Indonesia. Sebagian besar kontrak selama 2 tahun, Nanti dengan klausul bisa diperpanjang. Ada evaluasinya tiap tahun. Kerja sama ini sifatnya mutualistik. Para artis kan memiliki kekuatan di media, jadi bisa membantu meningkatkan brand WI dan PI. Sementara benefit untuk kami para artis selain merasa bangga karena mendapat pengakuan, brand kami juga bisa mendapat kesempatan untuk muncul di berbagai event Kemenpar, dan sumber daya lain, ada namanya POS (Paid Media, Own Media, dan Social Media).
Apa yang diharapkan dari kerja sama ini?
Harapannya adalah bisa sama-sama bisa saling mempromosikan. Prinsip saya dalam berbisnis, pada dasarnya, saya bukan ingin mempromosikan produk tapi saya lebih suka mempromosikan brand. Artinya, produk apapun yang dikeluarkan nantinya bisa bersinergi, artinya saya bukan hanya sekedar menjual kue di Padang tapi lebih dari itu. Tapi bisa mengangkat nama padang. Misalkan begini, orang-orang luar Padang dengan mendengar berita bahwa Rossa membuka Minang Mande Cake, mereka menjadi penasaran dan ingin datang mencoba ke Padang, dengan kata lain ikut mempromosikan daerah Padang sendiri sebagai kota wisata.