Some experiment with other genres, sometimes to the chagrin of their fans or label, while others form new bands with new people to keep their ideas fresh. For some, it’s as simple as taking a random chance to develop their craft to suit their new influences or new times.

A veteran of the Indonesian pop scene, Rossa has soundtracked countless Indonesian love stories, real or staged, for the past 21 years. Her portfolio of songs includes many pop staples, such as “Ayat-Ayat Cinta” (Verses of Love), “Nada-Nada Cinta” (Melody of Love) or “Cinta Tak Termiliki” (Unreachable Love), and her music is featured in films like the blockbuster Ayat-Ayat Cinta and the biopic of Indonesia’s Casanova founding father Sukarno.

This year she returns with an album titled A New Chapter, a collection of songs, with four sung in English, which literally represents a new chapter in her music. Taking cues from current pop stars and production techniques, her music emerges fresher than ever, able to take on even her younger counterparts on the radio.

Her new album oozes of the high-end, savvy clean production distinctively heard in many pop songs of today, with Rossa even stating current pop stars Rihanna, Demi Lovato and Ariana Grande as influences in this album, coupled with traces of influence of her biggest idol, Celine Dion.

“A New Chapter is titled as such because to me, it’s all new. I’ve been in this industry for 21 years, so it’s like two decades plus one year. [2017] is my “first” year after the decades. So I decided to make something different,” she said in a recent interview.

“Body Speak” is a track she said helped her be featured as MTV Asia’s first Indonesian “Spotlight” artist. What also helped is the fact that her music is quite popular in places like Singapore and Malaysia, where she has amassed a considerable fan base.

A New Chapter was released on KFC Records, which ironically is probably the only major music distribution platform in Indonesia that is seen as doing well. Even though A New Chapter is currently gaining on 150,000 copies in its first month of release, the death of many major local record stores, such as Aquarius and Disc Tarra, has seen distribution channels for artists on her level shrink considerably.

“KFC is the best way we have so far. Major labels [such as Universal, Sony or Warner] don’t have as many major local artists as they used to,” said the 39-year-old singer.

Rossa’s musical ideas come not only from her personal feelings, but also from love-related experiences around her.

“If I didn’t have confidence in my material, I wouldn’t bother recording it. It’s hard to gather all the inspiration and material for one album, let alone the entire production process. I’d rather stick to doing an album every two years,” she said.

Despite her unbridled optimism and ever-positive energy, Rossa admitted that she fell into a low point around two years ago after her previous album was released. Unsure of what direction to take with her music after sailing in the business for two decades, she contemplated ditching her career and starting a business or moving elsewhere.

“In 2015, I decided to take a break from everything to deal with this feeling. But then I received an offer to soundtrack a teen-romance film called I Love You At 38,000 Ft. Their first trailer apparently used a very old song of mine, and I kind of felt bad, because it seemed like I didn’t have anything new to offer them,” she explained giddily.

After recording a new song for the film, Rossa was invited to check out the Songwriters Camp in Bali, where many Western pop songwriters were congregating for a few days. Little did she know that the exposure to that crowd would further revive her inspiration.

“I struck up a conversation with a fellow named Tushar Apte, who was responsible for some of Rihanna’s and Chris Brown’s songs. So I asked him if he’d ever worked with any Asian artists, and he said he hadn’t. I just went for it. Next thing I knew, I went straight to work as I got home and I was passing demos with him by the week after.”

Rossa flew to Los Angeles to record four tracks in English. Her producer was Mitch Allen, who is also a member of early-2000s alternative band SR-71. The process, seeing it was her first time recording overseas, was fascinating to her, in as much as it made her realize details she’d never realized during her entire recording career.

“If you listen to ‘Break It Out’ [the opening track], it’ll seem like I sound different in some parts of the song than others. That’s because I was recording with multiple microphones that had their own character. I had never noticed this kind of technology until then,” she said.

Recording at an American studio resulted in parts of the album sounding crisper than most local songs on Indonesian radio today. Her experiment paid off in the end, with the artist emerging more confident in her music than ever.

Rossa plans to hold a concert celebrating the release of the album at Singapore’s Esplanade Theatre in November. The lack of considerable music or concert venues in Indonesia may have affected this decision, but ultimately it is also about giving her adoring regional fans a new taste of their idol.

Because of her preference for the spontaneous, Rossa said she would just go with the flow by not really planning on what she wants to do in the future. After producing a record as personally satisfying as this one, it isn’t strange for her to just enjoy the fruit of her laurels for now.

“I really do think this album is one of the best I’ve ever made, because it sounds different to what I’ve done before. Maybe next year I want to do something else, I don’t know, I just let things flow, to keep it fresh,” she said.

The post Rossa’s new leaf “A New Chapter” The Journey of 21 Dazzling Years appeared first on Rossa.

The post Pop mainstay Rossa releases new album, A New Chapter appeared first on Rossa.

Lagu itu ternyata adalah perkenalan Rossa atas rilisan terbarunya yang bertajuk A New Chapter. Dirilis Rabu (5/4) kemarin di KFC Kemang, Jakarta, album ini membawa Rossa ke kawasan baru dalam dua puluh satu tahun kariernya di industri musik tanah air.

A New Chapter berisi sembilan lagu, di mana empat di antaranya direkam di Los Angeles bersama Mitch Allan sebagai produser vokal. Mitch Allan adalah musisi, pencipta lagu, dan produser musik yang pernah bekerja sama dengan deretan penyanyi seperti Demi Lovato, Miley Cyrus, Jason Derulo, Pitbull, Fifth Harmony, Kelly Klarkson, dan Simple Plan.

Meski “Body Speak”–dibesut oleh tiga komponis Amerika Serikat: Steve Shebby, Joleen Belle, dan Michelle Buzz–secara simbolis menggambarkan perubahan Rossa, namun album terbarunya bisa terwujud karena dipicu oleh lagu “Jangan Hilangkan Dia” ciptaan vokalis D”MASIV, Rian Ekky Pradipta.

“Terus terang waktu itu aku ingin jual aset-asetku di Indonesia, aku mau pindah ke Australia. Aku benar-benar sudah nggak tahu lagi mau ngapain, semua sudah pernah aku lakukan. Tapi begitu aku dapat lagu ‘Jangan Hilangkan Dia’, aku mau bikin album yang beda sama album-album aku sebelumnya,” papar Rossa saat jumpa pers.

Sekadar informasi, “Jangan Hilangkan Dia” sendiri merupakan soundtrack untuk film berjudul I Love You from 38.000 Ft yang dirilis tahun 2016 lalu. “Ketika Rian kirim liriknya, kok bisa pas ya sama cerita di filmnya,” ujar Rossa.

Pertemuan Rossa dengan pencipta lagu dan produser musik berdarah India-Australia, Thusar Apte, saat berada di Bali juga menjadi titik balik dirinya mendapatkan semangat baru untuk membuat album.

Rossa mengungkapkan, “Thusar Apte ini yang bikin lagu buat Chris Brown dan Alicia Keys. Jadi aku bilang sama dia, ‘Thusar, kamu belum pernah bikin lagu buat penyanyi Indonesia kan?’ Terus dia bilang ‘Why not?’ Akhirnya aku kirim lagu ‘Jangan Hilangkan Dia’. Jadi aransemen musiknya dia yang buat.”

Selain mengajak Rian D”MASIV dan Thusar Apte, album baru Rossa juga diramaikan oleh deretan musisi dalam negeri lain, mulai dari Pay dan Dewiq untuk lagu “T’lah Mencoba”, Taufik Batisah pada “Bukan Maksudku”, David Sam untuk nomor “Cinta dalam Hidupku”, dan Aji Mirza Hakim atau lebih dikenal sebagai Icha eks-Jikustik pada “Satu Hal yang Bodoh”.

The post Citra Terbaru Rossa Lewat Album ‘A New Chapter’ appeared first on Rossa.

TEMPO.CO, Jakarta – Penyanyi Rossa kembali menorehkan prestasi di dunia musik Asia. Ia terpilih menjadi artis Indonesia pertama yang tampil di acara MTV Asia Spotlight. Penayangan video klip single terbarunya, Body Speak, pun ditayangkan di salah satu saluran musik terpopuler MTV Asia.

Rossa menceritakan bagaimana awal mula dirinya bisa terpilih menjadi artis Indonesia pertama yang tampil dalam acara MTV Asia Spotlight. “Kita ke Singapura untuk syuting beberapa acara MTV Asia. Kayaknya lagu ini secara akustik memang diterima. MTV Asia suka banget,” ujar Rossa di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Rabu, 5 April 2017.

Penyanyi berdarah Sunda ini mengatakan go-international merupakan cita-cita banyak musisi lokal. “Aku, kan enggak dikasih izin tinggal di luar negeri jadi aku mikir, jalannya harus gimana. Gimana bikin sesuatu karya yang bagus supaya dunia bisa lihat,” kata dia.

Pelantun Ayat-Ayat Cinta ini mengaku sangat bangga atas pencapaian yang ia raih saat ini. Pasalnya, tak hanya masyarakat dari Asia Tenggara saja yang dapat menyaksikan penampilan Rossa. Warga negara di benua Asia seperrti Jepang, Hong Kong, maupun Korea Selatan dapat pula menikmati lagu Rossa.

“Aku bangga dan bisa bilang ke dunia bahwa industri musik Indonesa punya banyak penyanyi yang potensial dan membanggakan,” katanya.

Ia berharap, dengan terpilihnya ia menjadi penyanyi pertama yang tampil dalam MTV Asia Spotlight dapat membuka jalan bagi musisi lainnya untuk berkarir di dunia musik internasional.

Kamis, 6 April 2017 14:06 WIB

The post Rossa, Dari Singapura Menembus MTV Asia Spotlight appeared first on Rossa.

Ya, Rossa memasukkan tiga lagu berbahasa Inggris di A NEW CHAPTER, yakni Till My Heart Stops Beating, Body Speak dan Firefly. Menulis tiga lagu berbahasa Inggris, rupanya Rossa mempunyai alasan tersendiri.

Ibu satu anak ini ingin albumnya bisa didengar bukan hanya di dalam negeri saja, namun hingga luar negeri. Menurutnya salah satu hal yang membuat musik Indonesia sulit menembus pasar luar negeri adalah penggunaan bahasa.

“Karena mungkin kendala kita, lagu Indonesia kurang diterima di luar. Pakai bahasa Indonesia, mereka kan nggak ngerti. Tapi dengan lagu berbahasa Inggris bisa dijadiin lagu wajib MTV Asia dan diputar di Jepang, Filipina, Korea, Hongkong, China,” kata Rossa saat ditemui di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).

Bagi mantan istri Yoyo Musikimia, dengan cara inilah Ia bisa mengenalkan musik Indonesia hingga ke kancah Internasional. Selain itu, dia juga ingin memperlihatkan, jika musik Indonesia itu sangatlah bagus, tak kalah dengan musik-musik Internasional.

“Dengan lagu pakai bahasa Inggris, bisa memperlihatkan ke dunia Internasional kalau musik Indonesia itu bagus,” pungkasnya.

The post Ingin lebih Internasional, Rossa bikin lagu berbahasa Inggris appeared first on Rossa.

Menginjak usia 21 (dua puluh satu) tahun karir Rossa di awal 2017 ini, sebuah materi album berisi 9 (sembilan) komposisi baru telah dirilis. Album ini penuh dengan dinamika sound yang akan membuat decak kagum pecinta musik. Melibatkan banyak pencipta lagu, arranger dan produser musik kelas dunia akan membuat tafsir baru akan musik Rossa di album yang berjudul A New Chapter ini.

“Album ini saya kasih judul ‘A New Chapter’ karena memang hampir seluruhnya nuansanya baru, musiknya, pencipta lagunya, dan aransemennya saya bikin lebih kekinian. Ada 4 (empat) lagu yang memang direkam di Los Angeles. ‘Body Speak’, ‘Break It Up’, ‘Till My Heart Stop Beating’ dan ‘Firefly’. Kalau mendengar keseluruhan albumnya, semuanya keliatan lebih fresh. Karena saya memang pinginnya di album ini terlihat lebih berbeda, lebih fresh, menunjukkan hal yang baru dari saya.” Papar Rossa tentang  karakter album barunya ini.

Untuk lagu berjudul “Body Speak” yang diciptakan 3 (tiga) musisi Amerika yaitu Steve Shebby, Joleen Belle dan Michelle Buzz, Rossa menjalani proses rekaman di Amerika Serikat bersama Mitch Allan sebagai vocal producer. Mitch Allan adalah seorang musisi, songwriter dan music producer asal Amerika yang pernah menangani penyanyi-penyanyi kelas dunia seperti Demi Lovato, Miley Cyrus, Jason Derulo, Pitbull, Fifth Harmony, Kelly Clarkson sampai Simple Plan. Sebelumnya, Mitch Allan dikenal sebagai vokalis dan gitaris band SR-71 dan Satellite.

Komposisi “Body Speak” ini menghadirkan elemen groove yang kental dengan balutan dance musik kekinian. Lagu ini dirilis tanggal 22 Februari 2017, dalam sebuah Press Conference Launching Single “Body Speak” yang diselenggarakan di Singapura. Trinity Optima production selaku label rekaman yang menaungi Rossa, melakukan kerjasama dengan MTV Asia dalam mempromosikan single ini di Singapura. Rossa menjadi artis Indonesia pertama yang tampil di acara MTV Asia Spotlight. Penayangan video klip lagu ini pun juga akan ditayangkan oleh MTV Asia.

Tentu menjadi pengalaman baru dengan lagu-lagu yang direkam dan diciptakan oleh musisi baru, ini juga yang terjadi saat Rossa rekaman di Los Angeles. Berhasil masuk di studio dengan vibe dan teknologi yang berbeda. Rossa mengaku banyak belajar dan mendapat supervise dari Mitch Allan dan musisi lainnya selama proses rekaman disana, untuk mendapatkan pronounciation dan lafal bahasa Inggris yang tepat.

Bicara tentang lagu-lagu lain yang melibatkan musisi dalam negeri, Rossa tak lupa mengajak nama-nama yang lekat dengan karya cipta lagu yang memiliki rekam jejak dengan sederet hits seperti Pay dan Dewiq “Tlah Mencoba”,  Taufik Batisah “Bukan Maksudku”, Aji Mirza Hakim “Satu Hal Yang Bodoh”, Rian D’Masiv “Jangan Hilangkan Dia”, dan pencipta lagu baru David Sam “Cinta Dalam Hidupku”.

Rossa lekat dengan soundtrack film laris, selama ini Rossa berkali-kali dipercaya untuk menyanyikan soundtrack film-film ternama dari mulai Ayat Ayat Cinta, Soekarno, Sang Pencerah, Barbi3, HijrahCinta, Cinta Di Langit Taj Mahal, dan I Love You From 38.000 Feet. Satu lagu di album ini “Cinta Dalam Hidupku” menjadi original soundtrack (OST) film London Love Story 2 yang diproduksi oleh Screenplay Productions. Untuk yang kangen dengan Rossa dengan kekuatan dan penjiwaan lagunya yang luar biasa, lagu ini bisa menjadi pilihan.

Berikut kita simak gambaran daya tarik album “A New Chapter” ini track demi track:

1. Body Speak

Satu lompatan besar Rossa kita dengar di lagu yang diciptakan 3 musisi asal Amerika yaitu Steve Shebby, Joleen Belle dan Michelle Buzz ini. Komposisi “Body Speak” ini menghadirkan elemen groove yang kental dengan balutan dance musik dan sound yang kekinian.

2. Break Up

Komposisi “Break It Up” yang diciptakan Stuart Crichton, Fiona Bevan dan Gatlin Green ini mampu hadirkan dimensi baru bagi karakter vokal Rossa. Stuart Crichton yang memproduseri lagu ini dan memainkan seluruh instruments dan programming berhasil membawa Rossa ke zona R&B dan dance yang memikat. Akan menjadi salah satu komposisi andalan di album ini.

3. Cinta Dalam Hidupku

Di lagu yang bernuansa mellow ini, Rossa dibantu oleh dibantu oleh Irvan Nat sebagai vocal director dan Ari Aru sebagai Music Producer. Keindahan instrument strings section di lagu ini seolah menggambarkan perasaan tentang isi lagu ini. Tak heran, lagu ini dipilih menjadi original soundtrack (OST) film “London Love Story 2” yang diproduksi oleh Screenplay Productions.

4. Till My Heart Stops Beating

Komposisi megah tertuang di “Till My Heart Stops Beating” yang diciptakan dan diproduseri oleh Hugo Lira, Thomas Gustafsson, Negin Djafari, dan Ian–Paolo Lira. Mitch Allan yang menangani Vocal Production Rossa di lagu ini, lagi-lagi berhasil membawa sound Rossa menjadi apik dan kolosal. Menurut Peter Coquillard, Excecutive Producer untuk 4 lagu berbahasa Inggris di album A New Chapter ini, lagu ini sebelumnya direncanakan untuk masuk ke dalam shortlist album Celine Dion yang akan datang, namun ternyata Rossa terlebih dahulu mendapatkannya.

5. Firefly

Nuansa Lagu “Til My Heart Stops Beating” juga akan terbawa ketika mendengarkan komposisi “Firefly” yang membawa kekuatan pop megah Rossa dalam komposisi yang diciptakan Mitch Allan dan Nikki Leonti ini. Nuansa aransemen musik yang juga di-produce oleh Mitch Allan ini, mengikuti trend sound urban yang sedang digemari di blantika musik dunia.

6. Bukan Maksudku

Taufik Batisah, pencipta dan penyanyi dari Singapura ikut memberikan kontribusi di lagu “Bukan Maksudku” yang berkisah soal adanya sosok lain dalam kisah asmara sepasang kekasih. Juara Singapore Idol tahun 2004 ini, sebelumnya sempat kolaborasi dengan Rossa di lagu “Aku Bersahaja” yang berjaya di berbagai penghargaan musik, termasuk Anugerah Planet Muzik (APM).  Kolaborasi  musik antara Taufik Batisah dan Tatsuro Miller di lagu ini, sukses melebur genre musik Pop yang diusung Rossa dengan musik EDM yang sedang digemari saat ini.

7. Tlah Mencoba

Duet pencetak hits terbaik Indonesia Pay dan Dewiq hadirkan “Tlah Mencoba”. Ini adalah kali pertama Rossa bekerjasama dengan Pay dan Dewiq. Karakter vokal lembut Rossa berhasil tampil indah dengan sapuan piano dan cello. Lagu power-ballad seperti ini menjadi spesial dengan kekuatan dan penghayatan vokal Rossa yang kuat.

8. Satu Hal Yang Bodoh

Aji Mirza Hakim alias Icha mantan pemain bass Jikustik memberikan lagu “Satu Hal Yang Bodoh” untuk Rossa. Struktur lagu yang menjadi karakter khas ciptaan Aji Mirza Hakim berhasil disuarakan dengan apik oleh Rossa.

9. Jangan Hilangkan Dia

Rian vokalis D’Masiv sumbangkan lagu melodius yang berjudul “Jangan Hilangkan Dia”, sebuah lagu pop romantis yang sangat pas dibawakan oleh Rossa. Lagu yang berlirik kuat dan menyentuh ini, khusus diciptakan untuk soundtrack film ILY From 38.000 FT (I Love You From 38.000 Feet) produksi Screenplay Films. Musik di lagu ini diaransemen oleh Thusar Apte, seorang pianist, composer, songwriter dan music producer berdarah India-Australia yang kini menetap di Amerika Serikat. Thusar menciptakan sekaligus memproduseri lagu ‘Zero’ milik Chris Brown yang berhasil menjadi hits yang mendunia. Aransemen musik orchestra yang megah di lagu ini, berhasil membuat kita merinding ketika mendengarkannya.

Mendengarkan 9 (sembilan) komposisi di album ini, kita benar-benar akan di bawa dalam petualangan baru untuk musik Rossa. Rentang usia 21 (dua puluh satu) tahun, berhasil membuat Rossa tidak berhenti di zona nyaman, namun “A New Chapter” berhasil membawa kesegaran akan musik Rossa dan menjadi vitamin yang akan menyehatkan musik Indonesia di tahun 2017.

“Di album ‘A New Chapter’ ini, saya lebih banyak tahu tentang bagaimana bernyanyi yang lebih bagus dan saya jadi lebih open-minded karena banyak berkomunikasi dengan para musisi yang terlibat. Harapan saya mudah-mudahan album ini bisa dinikmati oleh seluruh pencinta musik Indonesia. Tapi yang jelas, karena saya sudah banyak mengeluarkan single dan album, mudah-mudahan ini adalah salah satu yang terbaik yang pernah saya buat” kata Rossa tentang A New Chapter.

Dalam album ini, Rossa juga mengucapkan terima kasih atas kerjasama dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Bapak Ricardo Gelael, Bapak Fabian Gelael, seluruh keluarga KFC beserta JMSI. Dimana album ini exclusive hanya tersedia di KFC stores seluruh Indonesia yang berjumlah 560 (lima ratus enam puluh) gerai KFC. Nantinya para ‘Pecinta Rossa’ juga akan berkesempatan untuk bertemu atau meet & greet bersama Rossa dalam kegiatan promo store visit di gerai-gerai KFC terpilih.

“Rossa berhasil menghasilkan sisi lain yang membuat kesegaran pada tataran musik Indonesia di tahun 2017. Upaya Trinity Optima Production dan Rossa dalam merancang konsep album ini menarik. Mereka berhasil melepaskan Rossa dalam karakter ‘diva’ selama ini menjadi lebih lentur dengan musik pop dan R&B urban yang kekinian. Saya menyukai lagu “Body Speak” dan“Break It Up”. Dengan image baru yang lebih segar Rossa benar-benar menjelma menjadi  The New Rossa di album ini”

– Adib Hidayat, Editor in Chief Majalah Rolling Stone Indonesia –

The post Rossa “A New Chapter” Album 2017 appeared first on Rossa.

Selama ini, Rossa terkenal sebagai penyanyi yang selalu menyanyikan lagu-lagu mellow nan syahdu. Namun, di album terbarunya ini, ia ingin menunjukkan sisi lain dari dirinya. Dijumpai di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (5/4), ibu satu anak itu bercerita banyak tentang album barunya.

“Album ini saya kasih judul ‘A New Chapter’ karena memang hampir seluruhnya nuansanya baru, mulai dari musiknya, pencipta lagunya, dan aransemennya saya bikin lebih kekinian,” ucapnya. Menariknya, ada empat lagu yang ia rekam di Negeri Paman Sam, yakni Los Angeles.

“Iya, lagu ‘Body Speak’, ‘Break It Up’, ‘Til My Heart Stop Beating’, dan ‘Firefly’,” ujarnya.

Wanita 38 tahun itu juga bekerja sama dengan musisi luar. Secara garis besar, tidak ada perbedaan mencolok mengenai pola dan sistem kerja orang Indonesia dan orang luar. Tetapi, arranger atau operator di studiolah yang membuatnya berbeda.

“Aku disodorin 4 mic berbeda di dalam studio. Aku pas nyanyi bait pertama dikasih mic A, reff-nya di mic C. Mereka juga tahu karakter suaraku dan how it sounds. Misalnya, mereka pengin suara saya lebih low. Berarti, saya harus pake mic A. Kalau mau suara yang lebih bright, pakai mic B atau mic C,” jelas mantan istri Yoyo ‘Padi’ itu.

Berkat album terbarunya tersebut, pelantun ‘Kamu yang Kutunggu’ ini berhasil terpilih sebagai ‘MTV Asia’s Spotlight Artist’. Hebatnya, ia menjadi penyanyi Indonesia pertama yang menyandang gelar tersebut. Penayangan video klip lagu ‘Body Speaks’ juga akan ditayangkan di MTV Asia.

Pada albumnya kali ini, Rossa menjagokan tiga lagu yang menjadi single utamanya, yaitu ‘Jangan Hilangkan Dia’ yang menjadi soundtrack dalam film ‘I Love You From 38.000 Feet’, ‘Cinta dalam Hidupku’ yang menjadi soundtrack film ‘London Love Story 2’, dan ‘Body Speak’.

The post 4 Lagu Baru Rossa di Album ‘A New Chapter’ Direkam di Amerika Serikat appeared first on Rossa.

Dalam album berikut, penyanyi berusia 38 tahun ini membawakan beberapa lagu dengan jenis berbeda. Lagu Body Speak contohnya yang mencampurkan unsur pop dengan sentuhan EDM yang kental. Rossa membenarkan memang jika lagu-lagu yang ada di album barunya ini berikan warna berbeda untuk dirinya.

“Banget (memberi warna yang beda). Jadi kalau buat aku kayak Body Speak, Break It Up itu memang lagu yang baru. Apalagi dengan Bahasa Inggris. Jadi cara menyanyinya juga lain,” ungkap Rossa saat acara peluncuran album A NEW CHAPTER, bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (5/4).

Ketika mendengarkan hasilnya, ia pun sempat kaget dan ragu apakah ini benar-benar suaranya. Bukan hanya Body Speak dan Break It Up, ada dua lagu yang dikatakan Rossa yang terhitung cukup baru untuk ia bawakan.

“Ketika aku dengerin hasil rekaman aku juga yang ‘Eh, ini suara aku aku ya? Kayak bukan suara gue’. Apalagi ntar mungkin temen-temen sempet dengerin. Firefly sama Till My Heart Stop Beating itu juga beda-beda. Itulah yg dibilang a new chapter of Rossa. Jadi aku punya pengalaman dan pengetahuan baru lagi dalam cara bernyanyi.”

Mengusung beberapa lagu beberapa lagu dalam Bahasa Inggris, apakah ini cara Rossa untuk memasakan albumnya ke luar Asia Tenggara? Berikut jawaban dari wanita yang melejit di akhir 90-an ini.

“Kalau di Jepang sendiri album Rossa sudah dijual. Sebelumnya juga ada di sana. Aku pernah ke Jepang untuk signing CD dan ketemu dengan fans. Dan mudah-mudahan album ini bisa secepatnya ada di Jepang juga karena mereka tuh suka banget.”

The post ‘A NEW CHAPTER’, Album Rossa Yang Penuh Eksplorasi appeared first on Rossa.

Rossa was in 2nd place behind Fatin Shadqia Lubis for most of the campaign but a late surge of support from her fans saw her take the crown! Fatin took second place after leading right up until the final day! Anggun’s fans got involved late on and pushed her into third place & finishing just behind in 4th place was Agnez Mo.

Make sure you tune into Asia Pop 40 next week as we will be featuring new music from Rossa!

We are also now asking you to choose your #AP40Vote Fan Favorite, so head on over to www.Google.co.id and type in Asia Pop 40 Vote.

Congratulations again to Rossa, she is your Queen of Indonesian Pop!

Here’s how final leaderboard results breakdown:

The post ASIA POP 40 : ROSSA IS YOUR QUEEN OF INDONESIAN POP! appeared first on Rossa.

Titled Body Speak, it is her first song in English after more than two decades of singing in Bahasa Indonesia. And it also features a new sound. The electronic dance musicinfluenced, upbeat dance-pop track is a far cry from ballads, such as Kamu Yang Kutunggu (You’re The One I’ve Been Waiting For, 2014) and Tak Sanggup Lagi (Can’t Take Anymore, 2012), that she is best known for.

It is from her latest record, A New Chapter, which features three other tunes sung in English, together with Indonesian songs. It will be released next month.

“This album represents a new chapter for me. I wanted to make music that’s never been heard in my previous albums,” says the 38-year-old. “After being in the music industry for 21 years, I wanted to celebrate by releasing an album with a different flavour.”

To get her new sound, the singer travelled to Los Angeles and worked with a team of American songwriters and producers. She credits vocal producer Mitch Allan, known for his work with pop stars such as Selena Gomez, Miley Cyrus and Kelly Clarkson, for helping her to nail down the recordings.

“English is not my first language, so I took longer for the recording sessions than I would when I sing in Bahasa Indonesia,” she says.

“Usually, each song takes less than an hour for me to record, but this time, I spent about three hours on each. I was struggling with the pronunciation and he would correct every word.”

By singing in English, Rossa also hopes to expand her fanbase beyond Indonesia, Malaysia and Singapore. After all, fellow Indonesian singer Anggun managed to score a global hit with her 1997 album Snow On The Sahara.

“She’s my idol,” Rossa says of Anggun. “When I was a kid, I looked up to her as a diva and I can’t believe that we are now good friends.”

Rossa’s new album also includes a song, Bukan Maksudku (Not My Intention), written by another close friend – Singaporean singer-songwriter Taufik Batisah. She and the former Singapore Idol champ had a 2012 hit together, the duet Aku Bersahaja (I Am Ordinary).

“I spend a lot of time with Taufik and his wife whenever I come to Singapore,” she says. “We’re going on a trip together to Melbourne this month to watch a concert by Adele.”

Born Rossa Roslaina Sri Handayani, she started out singing as a child and released an album of children’s songs, Untuk Sahabatku (For My Friend), at the age of 10. That album was a flop and her career took off only after she released her first album as an adult, Nada Nada Cinta (Tones Of Love), in 1996.

Her popularity in Indonesia, Malaysia and Singapore soon skyrocketed, not just through her albums, but also because of her theme songs and soundtracks for popular Indonesian television serials, such as Hati Yang Terpilih (The Chosen Heart, 2000), and movies, including Ayat-Ayat Cinta (Verses Of Love, 2008).

Over the years, she has won several accolades, including Most Favourite Female Artist at MTV Indonesia Awards 2000 and Best Female Artist at Anugerah Planet Muzik 2011.

Rossa, who was given the title of “Datuk” by the Pahang Sultan in 2013, has also branched into fragrances and womenswear.

Her schedule might be tight, but she always keeps Tuesdays and Thursdays free. They are reserved for giving mathematics, science and social studies lessons to her home-schooled, 10-year-old son from her former marriage to Yoyo, drummer of Indonesian band Padi.

“I feel like his childhood passes by so fast and I don’t want to miss spending quality time with him.”

The post A new chapter in music for Indonesian singer Rossa appeared first on Rossa.